H. Silahuddin Karim : Skill, Power, dan Tanggung jawab Bukan gaya-gayaan, Itu Baru pimpinan

Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Masa Pemilihan Legistif tahun 2024 sebentar lagi akan berlangsung, beragam trik dan cara serta strategis untuk mendapatkan simpatik masyarakat agar bisa mendapatkan suara terbanyak dilakukan oleh para calon tersebut.

H.Silahuddin Karim, S.Sos salah seorang Bacaleg Partai Demokrat Dapil 1, nomor Urut 6 Merupakan mantan Ketua DPRD Morowali.

Menurutnya. Dukungan ataupun suport yang kemudian menjadi pilihan untuk di ďicoblos sebagai pilihan, sepenuhnya adalah hak masing-masing warga.

“Pilihan hak yang diabsakan melalui centang atau coblos sudah barang tentu dilandasi hasil karya atau yang diperbuat oleh yang dipilih, bukan hanya sesaat mengimingi sesuatu guna memperdaya warga agar memihak kepadanya. Banyak bukti dilapangan yang bukan rahasia umum lagi,” Tutur H Aco


Disinggung pemimpin seperti apa yang dinginkan masyarakat morowali, H. Aco menuturkan, agar setiap yang terpilih dapat selalu dekat dengan masyarakat.

“Berbicara soal kepemimpinan tentu bukanlah hal yang gàmpangan, apalagi hanya berpikiràn bila terpilih menjàdikan jabatàn sebagai taruhan bisnis menelantarkan warga yang telah memilihnya. Ya untung saja di Morowali tidak ada yang seperti itu ” terangnya.

Keinginan masyarakat mesti dipenuhi, kebutuhanya karena dari rakyatlah hasil suara yang dinginkan sehingga menjadikan yang terpilih menjadi keterwakilan rakyat atau pemimpin.

“Nah berbicara soal rakyat, maka partai demokrat lah yang mempunyai ultimatum pro rakyat. mengedepankan hak rakyat memulihlan perkembangan ekonomi serta memberdayakan masyarakat, sesuai program pemerintah. Masyarakat mana yang tidak ingin maju daerahnya apalagi ditunjang sumber daya manuasianya yang sejahtera,. Semua itu dapat terwujud bila masyarakat mampu dan jeli melihat setiap calon pemimpin yang mempunyai skiil memerhatikan kebutuhan warga mendefinisikan program perencanaan yang matang sehingga kedepanya tidak melahirkan konsep dikertas semata,” Tegasnya

“Demi menjaga agar warga tidak menilai miring hingga menyatakan warga butuh pemimpin yang punya kepekaan menjawab naluri kebutuhan warga. Bukan pemimpin atau keterwakilan rakyat yang hanya gaya-gayaan, selaku yang pernah menjabat di DPRD morowali, saya memahami benar bagaiamana bentuk kerja dan program yang terlakasana maupun yang tidak terlaksana.” Tandasnya.

Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *