Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Wilayah Kecamatan Bohodopi khususnya empat Desa yakni Desa Bahodopi, Desa Keurea, Desa Fatufia dan Desa Bahomakmur.
Kepala Desa Bahomakmur Sutarni Kepada Reportika mengaku, sangat bersyukur dengan datangnya tim Gabungan dari Pusat, Provinsi dan Dinas Bina Marga Kabupaten Morowali.
“Saya mewakili warga Bahomakmur sangat senang dan bersyukur adanya tim gabungan yang meninjau langsung keadaan jalan umum sebagai sarana akses cepat di Bahomakmur yang sudah lama tidak diperbaiki,” kata Sutarni
“Sudah lama kami mengharapkan kedatangan tim untuk meperhatikan keadaan jalan Bahomakmur, yang saat ini kondisinya rusak dan bila dibiarkan akan berdampak fatal bagi pengendara. Untuk itu adanya tim yang mendatangi langsung Desa Bahomakmur dapat mencermati yang mana saja patut untuk dibenahi dan diperbaiki,” Tandas Sutarni
Sesuai penelusuran Reportika.
Jalan Desa Bahomakmur, Desa Lalampu, Desa Fatupia, dan Desa Keurea, Selain berlubang, saat hujan, badan jalan tergenang air disertai sampah hingga berantakan dimana-mana, dapat dipastikan tinggal menunggu waktu bakal menimbulkan kecelakaan, membuat pengguna jalan masuk rumah sakit.
Melihat kurangnya tanggapan serius dari yang pihak terkait, hendaknya layak segera mendapat penanganan serius khususnya dari perusahaan, karena yang yang lebih mendominasi penggunaan jalan adalah karyawan perusahaan, belum lagi kendaraan pengangkut karyawan menuju lokasi kerja perusahaan hilir mudik, baik bus maupun truk.
Bila penanganan perbaikan dilakukan oleh perusaahan berarti merupakan jelmaan dari bentuk kontribusi maupun subsidi yang diberikan perusahaan kepada warga, yang berada disekitar area perusahaan. Bagian dari bentuk kesepakatan kerja sama antara perusahaan dan Pemerintah. Wajar dalam berinvestasi menjaga kenyamanan dan kestabilan guna kelancaran projek perusahaan.
Ironisnya, ketika ada kerusahkan warga menilai kelalaian Pemerintah lamban menangani kerusakan padahal, bila menoleh ke pengguna jalan rata-rata karyawan dari perusahaan yang banyak melintas sebagai pengguna jalan, Nah disisi itulah yang mesti mendapat solusi.
Dibutuhkan kesepahaman serta kerja sama yang baik antara pemilik kepentingan royalti dalam mengembangkan saham yang dikembangkan (perusahaan) dan pelaksana sekaligus perkerja dalam melaksanakan bentuk program demi kepentingan umum.
Prinsipnya menuju perkembangan Morowali sejahtera, tentu dibutuhkan kolabarasi yang faktual bukan hanya diatas kertas, namun kesanggupan membuktikan perbaikan langsung, agar masyarakat selaku pengguna tidak beragumen fatal menyatakan, siapa yang salah.
Darman