Lalampu Kembali Jadi Pusat Penampungan Sumber Air di Bahodopi

Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali, merupakan kawasan industri yang menjadi sasaran empuk Program Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pembahasan perencanaan penetapan RPIP yang telah dilakukan belum lama ini di Hotel Metro Morowali.

Tim Bappenas dan PUPR berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Morowali termasuk Pemdes berbagi tugas melakukan peninjauan ketitik kordinat sesuai dengan juknis program yang akan dilangsungkan pembangunannya.

Mengarah pada salah satu item perencanaan Penempatan pusat penampung sekaligus penyaring mata Air.

Tim PUPR Pusat didampingi Direktur PDAM Morowali, Kabid PU, Pemdes beserta rombongan lainnya.

Lakukan peninjaun dilokasi yang sebelumnya sudah menjadi tempat penampungan air bersih, pada saat dilokasi 4 orang dari Tim PUPR mengindentisifikasi alur arus kecepatan debit air lalu mengambil simple contoh air dari pertemuan arus mata air Sungai Vavo Lipa dan Sungai Tembe, guna uji lab (diteliti apakah bersyarat digunakan atau tidak )

Mewakili Tim dari PUPR Ny. Dede kepada Reportika mengatakan, peninjauan kali tersebut merupakan dasar untuk menetapkan status dan Tempat pembuatan intac yang lebih memadai lagi, mengingat bahwa dilokasi yang berada di kawasan Lamala, sebelumnya sudah dibuatkan pusat penampung air yang saat ini sementara difungsikan masyarakat Bahodopi yang kian bertambah jumlah penduduknya, Nah tentu saja dengan bertambahnya penduduk sudah barang tentu kapasitas air pun akan lebih di sesuaikan sehingga kedepan masyarakat bahodopi tidak kekurangan air untuk digunakan

“Untuk itu diharapkan Pemdes Lalampu harus mampu bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang melingkar di sekitar area penwmpatan imtac hal itu dimaksudkan agar tidak mencemari mata air yang akan digunakan oleh masyarakat karena dampak dari limbah perusahaan, kemudian seksama untuk menempatkan lokasi pembangunan imtac/penampung air sesuai dengan usulan yang disampaikan direktur PDAM bahwa yang harus dimaksimalkan penggunaan air bersih dilihat dari letak Tangkapan Air agar arus air mengalir sesuai kapasitas kebutuhan warga,” Ujar Dede

“Alasan kenapa harus di desa lamala karena Lokasi penempatan pembuatan imtac nya sudah memenuhi syarat, apalagi kedepan selain dibuatkan yang baru yang sudah ada tinggal dilakukan perbaikan dan penambahan, sehingga menjadi lebih bagus lagi menyusuaikan kapasitas kebutuhan warga, kunjungan langsung kali ini adalah tindak lanjut dari hasil Kesepakatan yang telah terteken RPIP,” Ulas Mustari.

Mewakili warga Lamala, Johan sangat berterima kasih dengan adanya kunjungan tim yang kelokasi, melihat langsung apa saja yang harus dibenahi sehingga kedepan tidak ada lagi kendala terkait pengunaan air yang dikomsusi warga.

“Kami mengakui sebelumnya terkendala dengan adanya beberapa perusahaan yang melakukan aktifitas namun ia menegaskan demi kepentingan masyarakat ia bersama pemdes akan berupaya semaksimal mungkin mempertahankan lokasi tempat imtac pusat penampungan air bersih,”Tandas Johan

Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *