Reportika.co.id || Bekasi – Seorang pria petugas medis spesialis bedah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi korban pembegalan di jalan Raya Orange Country Boulevard, tepatnya di tanjakan Kampung Tegal Luhur, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (1/5/23) malam.
Pria bernama Syahputra (29) itu mengaku kepada warga, Ia telah menjadi korban pembegalan saat akan pulang usai menjalan tugas operasi bedah, namun tiba-tiba sepeda motor yang dikendarainya mogok ditengah jalan.
“Jadi awalnya tuh baru pulang kerja, saya dapat tugas, 2 jam apa 3 jam gitu buat operasi selesai saya pulang, pas ditanjakan kehabisan bensin tuh,” kata Syahputra, Senin (1/5/23) malam.
Saat kebingungan, sepeda motornya korban karena kehabisan bahan bakar dijalan, dirinya dihampiri 3 orang tidak dikenal dan langsung mengancam menggunakan senjata tajam jenis celurit.
“Terus ada tiga orang pakai motor beat warna hitam, bertiga datang nodongin celurit aja begitu kan,” ujarnya.
Para pelaku memaksa korban menyerahkan seluruh barang berharganya, dalam keadaan ketakutan korban menyerahkan tas yang dibawanya kepada para pelaku.
“Motor sempet mau dibawa tapi kehabisan bensin motornya, ya tas semua ama isinya dibawa,” ungkapnya.
Syahputra menyebut, didalam tas berisi 1 buah laptop, peralatan kedokteran dan kesehatan, serta sebuah handphone miliknya.
“Isi alat-alat kedoktera , kesehatan ama laptop, dan handphone,” katanya.
Sementara, korban juga menyebutkan ciri-ciri perawakan para pelaku yang telah melakukan pembegalan terhadap dirinya.
“Ciri-ciri nya perawakannya itu ada yang tinggi, kecil, pokoknya pake helm semua sih, pakai motor beat hitam,” ucapnya.
Sementara itu, Arjun (40) warga Kampung Tegal Luhur, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, korban mengaku telah menjadi korban pembegalan.
“Dia (korban) datang itu isi bensin di pom mini, tangannya gemeteran terus bilang habis dibegal,” kata Arjun.
Bahkan, korban sempat menanyakan kantor polisi terdekat, dan menunjukan lokasi kejadian kepada warga.
Kata Arjun, korban mengaku baru saja pulang dari salah satu rumah sakit di kawasan Lippo Cikarang dan akan kembali ke asrama Akademi Dokter Bedah di Karawang.
“Kalau korban ngakunya orang Cilacap, cuma mau pulangnya ke asrama akademi di Karawang, makanya semalam itu korban belum sempat laporan polisi, karena takut kemalaman pintu asramanya takut di kunci,” tuturnya.
Nurharis