Reportika.co.id || Kalianda, Lampung Selatan – Kadis PMD menyampaikan sampai dengan data yg masuk hari ini BLT-DD sudah disalurkan di 245 Desa di 17 Kecamatan, 20/04/2023
“Kita himbau sampai sebelum lebaran sudah dibagikan semua,adapun tujuan utama BLT-DD adalah selain untuk penuntasan kemiskinan extreme untuk pemulihan ekonomi nasional dimana disyaratkan minimal 10% sampai dengan.maxsimal 25% Bantuan langsung tunai dari dana Desa (DD),” Katanya
“Dimana tujuannya untuk menaikan daya beli dan menahan laju inflasi terutama jelang hari raya idhul fitri,karena dengan bantuan tunai ini tujuan untuk penguatan daya beli kebutuhan pokok dan khususnya masyarakat yang tidak mampu,”ucapnya
Lanjut Erdiyansyah BLT-DD sebesar 300 ribu yang langsung disalurkan untuk 3 balan dengan total 900.000/kpm untuk triwulan dari bulan januari-maret 2023,tanpa potongan serupiah pun,hal ini merupakan dorongan dan Himbauan dari Bupati Lampung Selatan H.NAnang Ermanto.
“Dalam himbauanya agar BLT DD dan,ADD serta dana desa (DD) segera dicairkan sebelum lebaran sebagai bentuk pelayanan Pemda kepada Desa yang tujuannya untuk masyarakat,” ucapnya
“Walau pun masih ada beberapa Desa yang belum mengajukan atau mencairkan DD/ADD dikarenakan berbagai hal, namun setelah lebaran ini akan segera diselesaikan,” ucap Kadis.
“Kami menghimbau kepada Desa-desa yang memiliki objek wisata untuk segerah berbenah seperti Desa sekitar yaitu kecamatan Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Bakau, Sidomulyo dan juga Desa Kunjir, Waymuliy, Kecapi, Klaw Minangrua, Way Kalam, WTC taman baru, Banjarmasin, Teropong Kota Sumur Kumbang, Suak, Srikaton,” Tutur Kadis DPMD
“Karena pasca lebaran tentu akan banyak kunjungan baik masyarakat ataupun pemudik,termasuk juga umkm mereka untuk balik menuju asalnya,karna saat ini banyak umkm-umkm produk desa yang sudah sangat layak untuk dijadikan oleh-oleh,
“Diketahui pada tahun 2023 ini kebijakan pembangunan Desa disinkronkan kepada kebijakan nasional ,daerah dan visi misi Bupati Lamsel yang fokus pada pemulihan ekonomi pasca covid,penuntasan kemis Kinan extreme,dan menahan laju inflasi, dengan program kongkrit,
“Yaitu pada ketahanan pangan desa atau wisata,penguatan bumdes,penuntasan angka stunting dengan swasembada gizi,angka putus sekolah dengan swasembada sekolah dan rumah tidak layak huni dengan swasembada rutilahu,dan digitalisasi Desa,” tutupnya
Made
