Reportika.co.id || Medan, Sumut – Tak kuasa menahan air mata, Herlina Wati br Sembiring (49) ditemani suaminya Rajin Sembiring (57) warga Jl. Afnawi Nuh Keramat Kuda Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang menangis memohon keadilan bagi anak lelakinya, Aldo Andika Pranata (24) yang sudah mendekam selama 20 hari sejak di interogasi Satreskrim Polrestabes Medan pada Rabu tanggal 4 bulan Oktober 2023 hingga hari ini, Selasa (24/10/2023).
Herlina menuntut perlakuan adil dari Polisi terhadap anak kedua dari tiga bersaudara yang dilahirkannya itu atas kasus yang sesungguhnya diyakini tidak dilakukan putranya.
”Katanya Aldo dibawa Polisi untuk dimintai keterangan saja, cuma dipinjam katanya, karena ada pelaku pencurian yang mengaku menjual hasil curiannya ke Gudang botot tempat dia bekerja, kami pun taunya lantaran toke botot pak Tamba yang bilang ke kami pas waktu habis magrib, sedangkan Aldo dibawa sejak pagi sekitar jam 11 siang, tapi nyatanya sampai hari ini anak kami belum dipulangkan” ujar Herlina Wati kepada wartawan, Selasa (24/10/2023) seusai menemui sang anak di dalam kurungan.
Dikatakan Herlina, Aldo sempat tak diberi kesempatan bertemu kedua orang tuanya sejak dihari pertama dijebloskan ke penjara, sehingga perasaan takut dan sedih menyelimuti perasaannya atas nasib anaknya tersebut.
”Kami enggak dikasih jumpa sama Aldo selama dua hari sejak pemeriksaan, dan setelahnya Aldo mengaku dipaksa menandatangi keterangan atas tuduhan telah melakukan tindak pidana pasal 480 tentang penadah,” Isak Herlina tak kuat menahan tangisnya.
Lanjut Herlina, memohon kepada Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumatera Utara untuk melepaskan putranya yang tak bersalah, apalagi Aldo merupakan tulang punggung keluarga yang memiliki istri dan satu anak bayi yang masih menyusui.
”Bagaimana bisa, anak saya ditahan sedangkan dia cuma bekerja di gudang botot Tamba Gok milik tokehnya sebagai pekerja kasar, dan kenapa polisi tidak ada memberi keterangan yang jelas atas kasus apa dan dalam laporan siapa anak kami harus ditahan, sedangkan hingga hari ini kami belum pernah menerima sepucuk surat pun atas status Edo ditahan baik surat penangkapan maupun surat penahanan, sedang anakku sudah ditahan selama 20 hari lamanya,” ungkap Herlina.
Masih kata Herlina, dirinya sangat ingin melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke Propam Polda Sumatera Utara, tapi dirinya masih menahan lantaran percaya perkataan penyidik atas janji- janji akan melepas anaknya dan masih ada rasa takut kalau tindakannya akan membuat polisi memukuli anaknya di sel tahanan, namun nyatanya sudah 20 hari mendekam sang anak tak kunjung dipulangkan, bahkan bila nanti mereka melihat ada sesuatu luka atau cedera ditubuh Aldo selama didalam sel, Herlina akan menuntut Kapolrestabes Medan untuk bertanggungjawab atas keselamatan anaknya tersebut.
“Tolong Pak Kapolrestabes Medan Pak Kapolda Sumut anakku, tolong bebaskan, anakku tak bersalah, apa aku harus tidur di Polrestabes Medan untuk menuntut keadilan, tolong jangan kalian pukuli anakku,” imbuh Herlina.
Didampingi itu, suaminya Rajin Sitepu meminta kejujuran Polisi dan fakta hukum atas perkara apa yang di paksakan kepada anaknya Aldo, sebab sejak dibawa polisi untuk memintai keterangan Aldo justru ditahan, dan ironisnya mereka tidak tau dalam perkara laporan siapa anaknya ditahan dan tak ada surat penahanan bahkan surat penangkapan terhadap anaknya sejak Aldo diperiksa polisi.
”Hukum apa ini, ada apa dibalik kasus ini, kenapa anak saya yang dikorbankan menerima hukuman yang tak dia lakukan, jangan kesusahan kami dijadikan alat untuk membodoh- bodohi dan mengkambinghitamkan anak saya, kalau dalam waktu dekat polisi tak melepas anak kami, kami akan tidur di Polrestabes Medan untuk aksi protes, saya mohon keadilan, lepaskan anak saya,” tegas Rajin Sitepu.
Menurutnya, apa yang dilakukan polisi untuk memenjarakan anaknya merupak upaya menyesatkan hak keadilan bagi anaknya.
“Aku sudah enggak tahan melihat anakku dipenjara sedangkan tokeh nya tidak bertanggung jawab bahkan dibiarin bebas sedangkan TKP penjemputan Aldo ada di gudang botot, sama siapa lagi aku minta tolong, dan aku takut anakku dipukuli didalam sel tahanan, sudah banyak kejadian seperti itu dialami orang didalam penjara, makanya aku berharap media massa dapat menyuarakan keadilan dan menembus kehati Polisi untuk mengungkap misteri penahanan terhadap Aldo,”harap Rajin.
Ramadhan