Banjir Besar di Bekasi Warga Dievakuasi; Pospera Membuat Posko Siaga di Titik Strategis

Reportika|| Kota Bekasi – Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi sejak Senin malam (3/3) menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah, termasuk Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih. Ketinggian air di kawasan ini mencapai 3 meter, memaksa ratusan warga mengungsi melalui evakuasi darurat. Kamis. (06/03/2025).

Menurut data BPBD Kota Bekasi, banjir di PGP terjadi akibat meluapnya Kali Bekasi, yang menerima debit air tinggi dari daerah sekitar, terutama Bogor dan Depok. Warga melaporkan bahwa air naik dengan sangat cepat pada Selasa dini hari (04/03/2025) sekitar pukul 02.00 WIB, sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.

Pemerintah Kota Bekasi bersama BPBD dan sejumlah organisasi kemanusiaan telah mendirikan posko pengungsian di berbagai titik, untuk mendistribusikan bantuan berupa makanan, selimut, dan obat-obatan.

Selain itu, organisasi relawan banjir Pospera Kota Bekasi telah membuka Posko Peduli Banjir yang bertempat strategis di antara jembatan penghubung Perumahan Pondok Gede Permai dan Vila Nusa Indah. Menurut Ketua Pospera Kota Bekasi Pay, posko ini berperan penting dalam menyediakan informasi evakuasi secara cepat serta menyalurkan bantuan makanan ringan, air mineral, perahu karet, genset, dan mie instan secara langsung kepada warga yang membutuhkan. Bantuan ini merupakan hasil kolektif dari Ketua Umum Pospera Mustar Bona Ventura dan Albert (Pembina Pospera Kota Bekasi) tidak lepas dukungan dari Ketua DPD Provinsi Jawa barat Teddy Risandy

BPBD Bekasi menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

“Kami akan terus memantau kondisi sungai dan mengoordinasikan bantuan bagi korban banjir. Warga yang masih bertahan di rumah diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar Kepala BPBD Kota Bekasi, Rahmat Hidayat.

Hingga berita ini ditulis, genangan air di Pondok Gede Permai masih cukup tinggi meskipun beberapa titik mulai surut secara perlahan. Warga berharap pemerintah dan berbagain pihak terkait segera mengambil langkah mitigasi lebih lanjut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Sule

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *